Cumi-Cumi, Hewan Laut Bergizi Tinggi

kandungan gizi tinggi cumi-cumi


    Cumi-cumi  merupakan salah satu komoditas perikanan yang termasuk ke dalam kelas Cephalopoda. Kemampuan dari kelas tersebut adalah kemampuannya sebagai hewan perenang dan merupakan jenis hewan bertubuh besar bila dibandingkan dengan jenis-jenis hewan tidak bertulang belakang atau invertebrata lainnya. Namun tidak hanya karena cita rasanya, kandungan gizi yang terdapat pada cumi-cumi juga terbilang cukup baik untuk kesehatan.


    Cumi-cumi memiliki tubuh memanjang yang terdiri dari kepala di bagian ventral, leher yang pendek dan badan terbentuk tubung dengan sirip berbentuk segitiga pada setiap sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang dengan sempurna, mulut yang terletak di ujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel.

    Secara nilai ekonomis, cumi-cumi merupakan komoditas ekspor sektor perikanan setelah ikan dan udang di Indonesia. Walaupun tidak dipungkiri kini mulai marak dijumpai udang impor. Cumi-cumi yang kalau di Jepang biasa dimakan secara mentah, di negeri ini dapat ditemukan dari Sabang sampai Merauke. Dan jika melihat komposisi gizinya, cumi-cumi dapat dijadikan sarana peningkatan status gizi masyarakat agar semakin sehat. Disayangkannya, masyarakat kita masih belum gemar makan ikan sekalipun para nelayan, yang ada mereka menangkap ikan untuk dijual dan menghasilkan uang.
Padahal hewan yang satu ini mengandung protein yang tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah. Selain banyak mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh badan. Dagingnya mudah dicerna karena tidak memiliki tulang belakang. Serta mengandung omega-3, fospor, dan kalsium yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang anak.

    Secara umum menurut Okuzumi dan Fujii komposisi protein dalam cumi-cumi konsentrasinya berkisar antara 14 sampai 16%. Di mana 80% protein miofibril, 12 sampai 20% protein mioplasma dan 2-3 persen protein miostroma. Selain kaya akan kandungan protein, cumi-cumi juga kaya akan kandungan vitamin. Adapun vitamin yang terkandung di dalamnya adalah vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air terkandung dalam cumi-cumi adalah vitamin B1, B2, dan B6. Sedangkan vitamin larut lemaknya adalah vitamin A dan E.

Sedangkan kandungan komposisi mineral pada cumi-cumi dalm 100 gramnya adalah sebagai berikut:
  • Natrium 200 miligram
  • Kalium 290 miligram
  • Fospor 170 miligram
  • Kalsium 18 miligram
  • Magnesium 41 miligram
  • Besi 0,2 miligram
  • Seng 1,3 miligram
  • Tembaga 0,3 miligram
    Di bagian terakhir ada mineral tembaga. Kita tidak perlu khawatir, mineral yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29 itu memiliki peran dalam pelbagai kegiatan enzim pernapasan sebagai kofaktor bagi enzim tiroksinase dan sitokhrom oksidase. Tembaga juga diperlukan dalam proses pertumbuhan sel-sel darah merah yang masih muda. Menurut Winarko kekurangan tembaga dapat menyebabkan terjadinya leukopenia atau kekurangan sel darah putih, demineralisasi tulang dan kurangnya jumlah sel darah yang dihasilkan. Tetapi yang perlu diingat jangan sampai juga berlebihan dalam konsumsi pangan bernilai tembaga. Menurut Almatsier angka kecukupan gizi dar tembaga yang aman untuk dikonsumsi dalam sehari adalah 1,5 sampai 3 miligram. Lebih dari itu dapat berisiko bagi kesehatan.

    Dengan aneka komponen gizi tersebut. Sudah seharusnya kita tidak ragu untuk mengkonsumsi lauk cumi. Hanya saja, dalam proses memasaknya sebaiknya diperhatikan penambahan bahan tambahan pangan seperti garam untuk dikurangi karena kandungan natrium dalam cumi itu sendiri sudah cukup banyak. Dan baiknya diolah dengan sayuran agar semakin menyehatkan dan lezat dikonsumsi. Adapun anjuran untuk tidak mengkonsumsi jika memang itu sudah menjadi resep dokter silakan untuk diikuti, tetapi baiknya ajari anak sejak dini untuk menyukai beragam jenis makanan termasuk ikan-ikanan di mana cumi menjadi salah satu jenisnya.

Kandungan Gizi Tempe Beserta Manfaatnya

gizi dan manfaat tempe


    Tempe memang merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Tempe sering dijadikan sebagai pelengkap ataupun pengganti lauk saat kita memakan nasi. Namun mungkin sebagian orang belum mengetahui bahwa sebenarnya tempe memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Maka dari itu kali ini kami akan membahas tentang kandungan gizi tempe beserta manfaatnya.


    Sebagai sumber protein nabati, selain jumlah dan mutu proteinnya tinggi, juga memiliki kelebihan dan manfaat untuk kesehatan. Kalau menurut Shurtleff dan Aoyagi dalam The Book of Tempeh (1979), nilai gizi protein tempe meningkat setelah proses fermentasi. Inilah mengapa, konsumsi kedelai yang difermentasi lebih dianjurkan dibandingkan konsumsi kedelai tanpa fermentasi. Adapun komposisi nilai gizi tempe dari kedelai dalam tiap 100 gram tempe menurut Mahmud et al 1990 ialah sebagai berikut:
  • Energi 201 Kkal
  • Protein 20,8 gram
  • Lemak 8,8 gram
  • Karbohidrat total 13,5 gram
  • Abu 1,6 gram
  • Serat 1,4 gram
  • Karoten total 34 mikrogram
  • Kalsium 155 miligram
  • Besi 4,0 miligram
  • Fosfor 326 miligram
  • Air 55,3 gram
  • Vitamin A 0 miligram
  • Vitamin B1 0,9 miligram
    Kalau kita perhatikan aneka komponen gizi di atas, jelaslah bahwa konsumsi tempe sangatlah bermanfaat bagi kita, dan bagi mereka yang tidak mengkonsumsi daging, tetap mendapatkan asupan protein yang cukup tinggi dari tempe. Selain menyehatkan, berdasarkan penelitian dari Shurtleff dan Aoyagi tempe juga dapat mencegah disentri karena memiliki daya aktivitas antibakteri, dan juga nutritional oedema.

    Tidak hanya kemampuan antibakteri, tempe juga memiliki fungsi sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh. Selain itu tempe menjadi sumber dari aneka vitamin B, riboflavin, niasin, biotin, asam pantotenat, dan vitamin B6 yang meningkat jumlahnya setelah fermentasi, sebagaimana dikemukan oleh Gyorgy dalam suatu penelitian yang dilakukannya.

    Maka dari itu, tempe merupakan sumber vitamin B12 yang baik bagi golongan vegetarian yang biasanya kurang terdapat dalam menu diet mereka. Mengapa penting? Karena B12 berfungsi dalam pembentukkan sel darah merah, dan kalau kekurangan dapat menyebabkan anemia. Selain itu, seperti di awal di katakan, dibandingkan dengan kedelai mentah, kedelai hasil fermentasi berupa tempe nilai gizinya lebih tinggi. Sebab dalam kedelai mentah justru terdapat zat anti nutrisi yang tidak baik bagi tubuh, dan proses fermentasi ternyata membuat zat yang tidak bermanfaat yaitu antitripsin dan oligosakarida penyebab flatulensi.

Bahaya Tidur Dengan Lampu Menyala Bagi Kesehatan


    Tidur dalam suasana atau keadaan gelap memang dirasa cukup nyaman bagi sebagian orang. Namun tidak sedikit juga orang yang lebih merasa nyaman apabila dengan keadaan lampu yang menyala. Tapi apakah anda sudah tahu bahwa sebenarnya tidur dengan lampu menyala dapat berakibat buruk bagi kesehatan ?. Dan kali ini mari kita bahas apa saja bahaya tidur dengan lampu menyala bagi kesehatan.


Berikut bahaya tidur dengan lampu menyala :


    Bahaya tidur dengan lampu menyala yang pertama adalah dapat menyebabkan gangguan tidur. Selain itu lampu yang menyala saat tidur juga akan mampu menyebabkan seseorang terserang penyakit kardiovaskular, serta akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh sehingga akan dapat menimbulkan resiko diabetes.

    Tidur dengan lampu yang menyala ternyata juga dapat meninggikan resiko terkena kanker. Hal ini terjadi karena lampu yang menyala saat tidur akan menghambat produksi hormon melatonin, yang mana hormon melatonin itu sendiri berfungsi sebagai pencegah tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh.

    Dan bahaya tidur dengan lampu menyala yang terakhir ini kami tujukan khusus untuk wanita. Dan bahaya tersebut adalah dapat meningkatkan resiko terserang kanker payudara dan kanker usus besar. Jadi untuk kaum wanita sangat dianjurkan sekali untuk tidur dengan suasana atau keadaan lampu yang mati.

Itulah yang bisa kami sampaikan tentang bahaya tidur dengan lampu menyala bagi kesehatan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca. Dan untuk perhatianya kami ucapka terima kasih.

Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan


    Mungkin sebagian orang tidak mengetahui bahkan tidak pernah menyangka bahwa sebenarnya buah durian memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan. Namun faktanya memang begitu, buah durian ternyata memang terbukti mampu memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan. Penasaran dengan manfaat durian bagi kesehatan ?, kami akan mengulasnya pada kesempatan kali ini.

Berikut beberapa manfaat durian bagi kesehatan :

1. Mengontrol kadar gula dalam darah

    Buah durian terbukti mampu mengontrol kadar gula di dalam darah dengan baik, hal ini karena buah durian mengandung zat yang disebut dengan mangan.

2. Memperlancar sistem pencernaan

    Buah durian juga merupakan buah yang kaya serat. Hal ini akan mampu membantu dalam memperlancar sistem pencernaan, karena serat pada durian akan membuat sistem pencernaan bekerja lebih optimal.

3. Nutrisi bagi tulang dan gigi

    Buah durian memiliki kandungan nutrisi yang cukup banyak dan beragam. Diantaranya seperti kalsium, kalium serta vit B1 dan B2 yang merupakan zat-zat yang mendorong pertumbuhan tulang dan gigi.

4. Pencegah depresi

    Vitamin B6 dan serotonin yang terkandung pada durian terbukti berkhasiat dalam mencegah depresi.

5. Sebagai sumber energi

    Buah durian juga mampu menjadi sumber energi instan yang sangat baik. Kandungan karbohidrat yang terkandung di dalam durian dipercaya akan mampu menghasilkan energi secara instan dan cepat.

Itulah berbagai manfaat durian bagi kesehatan, namun hendaknya kita tidak hanya memperhatikan manfaatnya saja. Hal ini karena apabila buah durian dikonsumsi secara berlebihan, malah akan membawa efek negatif bagi kesehatan tubuh.